Berikut ini ialah hasil analisis terhadap keajaiban-keajaiban serta struktur teks dongeng fantasi yang berjudul 'Cak Rat sang Penyelamat'
Hal-hal yang perlu dianalisis dalam sebuah teks dongeng fantasi meliputi:
- Adanya keajadian aneh
- Tokoh yang mempunyai kesaktian
- Latar belakang cerita
- Penggunaan bahasa
- Bersifat Fiksi
Adapun penjelasannya ialah sebagai diberikut, kejadian-kejadian aneh yang ada dalam teks dongeng fantasi mencakup insiden yang tidak masuk masuk akal. Hal yang mustahil terjadi secara logika umum.
Tokoh dalam dongeng fantasi biasanya mempunyai keludang kecepehan-keludang kecepehan dan mempunyai kesaktian yang tidak bisa dimiliki oleh orang umum. Jika tokohnnya ialah manusia, maka insan tersebut mempunyai kesaktian atau kekuatan yang ludang kecepeh dibanding orang lain.
Latar belakang dongeng dalam teks fantasi bisa berpindah dari waktu masa sekarang hingga ke masa kemudian atau bahkan ke masa depan. Biasanya diadaptasi dengan latar belakang penulisnya. Misalnya kalau penulisnya ialah orang Indonesia masa lalunya bisa hingga ke zaman Majapahit atau masa Penejajahan Belanda.
Penggunaan bahasa dalam teks fantasi biasanya memakai kata dengan kesan pengertian dan klarifikasi yang kuat. Hal ini diharapkan untuk memperkuat penggambaran dan penceritaan rangkaian peristiwanya. Dalam teks fantasi, terdapat pula deskripsi ihwal sesuatu yang diceritakan.
Teks dongeng fantasi tentu bersifat fiksi, artinya tidak pernah benar-benar terjadi. Meskipun diberirisan dengan insiden nyata, berkaitan dengan insiden positif tapi fiksi tidak pernah benar-benar terlibat. Misalnya, mengambil sudut sejarah sebagai bab dari cerita, tapi dongeng fantasi tidak pernah terjadi dalam insiden sejarah tersebut.
Baca Juga pola penerapan analisis alur dongeng teks Fatasi dalam postingan: Menguraikan Ragam Alur dan Analisis Alur Teks 'Kekuatan Ekor Biru Nataga'
Baca Juga pola penerapan analisis alur dongeng teks Fatasi dalam postingan: Menguraikan Ragam Alur dan Analisis Alur Teks 'Kekuatan Ekor Biru Nataga'
Kriteria penulisan teks dongeng fantasi di atas diterapkan untuk menganalisis struktur teks dongeng fantasi diberikut ini:
Di sebuah dusun kecil, hiduplah seorang anak kecil. Dia berjulukan Cak Rat. Dia ialah anak seorang petani yang setiap hari harus membantu orang tuanya di sawah. Tetapi, di tengah kerja kerasnya, Cak Rat masih bertahan untuk bersekolah meskipun teman-temannya sudah mulai enggan sekolah.
Sepulang dari sekolah yang letaknya cukup jauh dari rumahnya, ia berjalan dengan tergesa-gesa. Di tengah jalan, ada seorang bau tanah yang sedang memikul jagung di depan dan padi di bab belakang. Cak Rat menyapanya, “Dari mana, Kek?”
Bukannya menjawaban, Pak Tua justru berkata, “Di belakangku ada perampok. Dia ingin mencuri hasil panen warga kampung. Jika kau yakin ingin menolong, tolonglah. Pasti Tuhan akan membantu.”
“Tapi saya mustahil berdaya kalau melawan perampok sendirian. Bantulah aku!” Cak Rat meminta.
“Bismillah. Ucapkan saja bismillah, Nak.” Cak Rat melihat di kejauhan, terlihat dua orang sedang berhadapan dengan seorang perempuan.
“Baik.... “ Ucapan Cak Rat terpotong. Pak Tua pemikul jagung dan padi tidak lagi terlihat. Dia bingung, pergi ke mana kakek-kakek tadi. Masih dengan perasaan bingung, kesudahannya ia berlari sekuat tenaga ke arah perampok yang ditunjukkan kakek tadi.
“Hei, kenapa kalian beraninya sama perempuan!” Cak Rat menantang Perampok yang bersenjata golok.
“Dasar anak kecil! Pergi kamu! Kalau tidak, kau niscaya mati!” Gertak perampok yang berbadan tinggi. Perampok berbadan pendek memegang leher Cak Rat. Cak Rat tidak bisa melawan. Hampir pingsan. Cak Rat dilempar ke tepi jalan. Kedua perampok tertawa lebar. “Dasar Anak Kecil!” Kata perampok berbadan kecil.
“Bismillah! Bibi Lari!” Sambil berteriak, Cak Rat berdiri dan menyongsong kedua perompok itu. Cak Rat menyerang perampok dengan tinju tangan kanan. Perampok bukannya kaget, justru tertawa lebar.
Perampok pendek menerima tinju dari Cak Rat sempurna di perutnya. Dia terlempar jauh ke belakang menghantam pohon pisang. Perampok tinggi mengayunkan goloknya. Cak Rat menangkis dengan lengan kiri. Lengan kirinya tidak terluka meskipun ditebas golok perampok. Perampok tinggi yang kaget dan tertegun pribadi ditendang oleh Cak Rat. Dia terlempar ke parit di tepi jalan.
Kedua perampok belum menyerah. Mereka berdiri dan hendak menyerang Cak Rat bersama. Seknorma dan budpekerti Cak Rat berkata, “Bismillah”. Kedua perampok tidak bisa bergerak. Beberapa dikala kemudian tubuh mereka lemas, kesudahannya lari menjauh.
“Bibi tidak apa-apa?” Cak Rat menghampiri wanita yang dirampok.
“Tidak apa-apa, Nak. Terima kasih ya. Kamu hebat. Namamu siapa?”
“Maaf, Bi. Saya terburu-buru. Harus bantu bapak dulu. Permisi.” Cak Rat berlari sangat kencang menuju ke rumah. Dia teringat harus membantu Bapaknya di sawah.
Dalam teks dongeng fantasi yang berjudul 'Cak Rat sang Penyelamat' tidak terdapat tiruana hal yang mengatakan sebuah dongeng disebut fantasi. Dalam teks dongeng di atas tidak terdapat latar waktu yang berpindah. Yang ada dalam teks dongeng di atas ialah keajaiban tokoh dan peristiwa.
Berikut ini ialah keajaiban-keajaiban tokoh yang terdapat dalam dongeng 'Cak Rat sang Penyelamat'
1. Pak Tua bisa menghilang dengan seknorma dan sopan santun. Yaitu knorma dan budpekerti tidak dilihat oleh Cak Rat.
2. Cak Rat tidak mempan knorma dan budpekerti ditebas dengan golok oleh perampok.
3. Cak Rat bisa mengalahkan perampok yang menyerangnya.
Dengan adanya keajaiban-keajaiban tersebut, teks dongeng di atas sanggup disebut sebagai dongeng fantasi.
Cerita tersebut diberirisan dengan keadaan nyata, menyerupai anak yang sedang pulang sekolah dan segera alasannya ialah harus segera membantu orang tuanya. Kondisi ini memungkinkan bahwa teks dongeng di atas ada sisi yang masuk kebijaksanaan dan seolah-olah benar-benar terjadi.
Teks Fantasi 2: Tamasya ke Bulan
Beronto hidup di dalam sebuah laboratorium. Setiap hari ia berbincang-bincang dengan merpati. Merpati memdiberitahunya bahwa ada sebuah kawasan yang sangat di bulan.
“Aku tidak bisa pergi dari laboratorium ini. Ayahku tak mengizinkan,” keluh Beronto.
“itu bukan masalah. Kita ke bulan Cuma sebentar. Kita akan kembali sebelum ayahmu sadar bahwa kau sudah pergi.” Desak merpati.
“Bagaimana caranya?” Beronto masih ragu.
“Mudah, kau ambil itu. Bubuk pebesar badan. Kau taburkan pada tubuhku. Setelah itu, gres kau bisa menaikiku. Dan kita pergi ke bulan.”
Beronto mengambil bubuk di meja kerja ayahnya. Dia taburkan ke tubuh merpati. Merpati membesar. Seperti garuda. Sayapnya berubah sekuat baja. Beronto naik ke punggung merpati.
Di bawah, para pengawal menduga merpati raksasa ialah musuh yang menyusup. Maka mereka menembaki Merpati dan Beronto memakai senapan mesin dan meriam. Tidak mempan. Beronto dan Merpati hingga ke bulan.
Di bulan, mereka mendarat di sebuah danau yang berwarna jingga. Di dalam danau itu terdapat ikan yang menari-nari. Ikan-ikan itu mempunyai sayap yang mereka gunakan untuk terbang di atas air. Matahari dari bulan tampak kudang keceperuan alasannya ialah terpantul bumi.
Beronto sangat menikmati pemandangan di bulan. Merpati berada di sampingnya. Keadaan yang sangat menenangkan, Beronto tertidur lelap.
Beronto kemudian terbangun sehabis mendengar teriakan ayahnya. Beronto terkejut, kemudian melihat sekeliling. Dia melihat merpati yang kembali ke ukuran tiruanla bertengger di dahan depan jendela laboratorium ayahnya. Beronto melihat, merpati itu tersenyum.
Baca Juga: Contoh Soal Teks Cerita Fantasi
Hasil Analisis
Cerita 'Tamasya ke Bulan' ludang kecepeh terasa fantasi dibandingkan dongeng yang pertama. Hal ini alasannya ialah dalam dongeng kedua ini sama sekali tidak ada hal yang nyata. Yaitu orang yang tinggal di laboratorium, burung yang bisa membesar dan menjadi burung garuda. Serta bisa tinggal di bulan, terang orang yang tinggal di bulan membutuhkan tabung oksigen alasannya ialah mustahil bisa bernafas di sana. Sementara dalam teks dongeng Beronto dan Merpati bisa dengan praktis mendarat dan istirahat di bulan.
Hal aneh lainnya ialah knorma dan budpekerti merpati bisa bercakap-cakap dan tersebut kepada Beronto.
Baca Juga: Contoh Soal Teks Cerita Fantasi
Hasil Analisis
Cerita 'Tamasya ke Bulan' ludang kecepeh terasa fantasi dibandingkan dongeng yang pertama. Hal ini alasannya ialah dalam dongeng kedua ini sama sekali tidak ada hal yang nyata. Yaitu orang yang tinggal di laboratorium, burung yang bisa membesar dan menjadi burung garuda. Serta bisa tinggal di bulan, terang orang yang tinggal di bulan membutuhkan tabung oksigen alasannya ialah mustahil bisa bernafas di sana. Sementara dalam teks dongeng Beronto dan Merpati bisa dengan praktis mendarat dan istirahat di bulan.
Hal aneh lainnya ialah knorma dan budpekerti merpati bisa bercakap-cakap dan tersebut kepada Beronto.
Advertisement