'/> Di Dan Ke Yang Dipisah | Klarifikasi Pengertian Dan Pola Dalam Kalimat -->

Info Populer 2022

Di Dan Ke Yang Dipisah | Klarifikasi Pengertian Dan Pola Dalam Kalimat

Di Dan Ke Yang Dipisah | Klarifikasi Pengertian Dan Pola Dalam Kalimat
Di Dan Ke Yang Dipisah | Klarifikasi Pengertian Dan Pola Dalam Kalimat
Pelajaran dan penggunaan kata depan di  dan ke acapkali (sering) menjadikan kudang kecepengungan bagi siswa. Kapan harus dipisah, dan kapan harus disambung. Sebenarnya di- dan ke- yang disambung alias digabung sangat berbeda dengan di dan ke  yang dipisah.

Lihat saja penulisan di atas, ada yang ditulis di- dan ke- yang disertai dengan tanda hubung (-), dan di dan ke yang tanpa disertai tanda hubung. Apa beda maksud penulisan tersebut.

Jadi, ketiga ditulis di dan ke tanpa tanda hubung ibarat ini, maka keduanya (di dan ke) di sebut dengan kata. Definisi kata yaitu kata yang bisa bangkit sendiri dan mempunyai pengertian dan penjelasan. Sementara yang ditulis disertai tanda hubung, (di- dan ke-) bukan sebuah kata, malaikan sebuah imbuhan. Posisi dan sifatnya sama dengan imbuhan lain, harus ditulis menempel dengan kata dasarnya.



Untuk ludang kecepeh mememperringan dan sepelekan klarifikasi mengenai kata di dan ke yang digabung ataupun yang dipisah, perlu dijelaskan dalma pola memberikankut ini.

saya dipanggil ibu di dapur.

Dalam kalimat di atas, terdapat kata dipanggil dan di dapur. Kata dipanggil merupakan kata memberikanmbuhan, yang mempunyai kata dasar panggil. Sementara kata di dapur terdiri dari dua kata, ditantai dengan adanya spasi di antara keduanya.

Dari pola di atas, mak adapat diketahui bahwa kata di dipisah knorma dan adab diikuti dengan kata benda atau kata tempat. Sementara di- yang digabung knorma dan adab menempel pada kata kerja (panggil), sesuatu yang bisa dikerjakan oleh orang.

Begitu pula dengan kata ke dan imbuhan ke-. Kata depan ke penulisannya harus dipisah knorma dan adab diikuti dengan kata benda. Misalnya: Saya sudah pulang ke rumah.

Dalam kalimat di atas, ada frasa ke rumah. Ada dua kata. Bandingkan dengan kalimat memberikankut ini: kita dihentikan mengungkit-ungkit keburukan orang di periode lalu.

DAlam kalimat di atas, ada kata keburukan. Hal ini tidak bisa dipisah. Kata dasarnya adaah buruk, mendapat imbuhan ke- -an. 

Dalam kalimat di atas terdapat  pula kata di periode lalu. Kok dipisah? Karena masa kemudian adalah kata benda. Masa kemudian tidak bisa diwujudkan. Tapi periode kemudian itu ada, maka tersmasuk kata benda. Karena merupakan kata benda, mka di yang ada di situ yaitu kata depan, bukan imbuhan.
Advertisement

Iklan Sidebar