Belakang ini, postingan artikel wacana arti artikel di blog ini banyak yang melihat. Banyak yang mencari dengan kata kunci pelakor. Mungkin alasannya dunia maya sedang dihebohkan dengan memberikanta wacana seorang artis yang dituduh menjadi pelakor.
Bukan duduk perkara siapa pelakornya, bukan duduk perkara korban pelakornya? Karena blog ini yaitu blog bahasa tentu pelakor dijelaskan dari segi bahasa. Yang menjadi duduk perkara (menurut saya) yaitu pelakor diantonimkan dengan 'istri sah'.
Hal ini tampak dalam ilustrasi foto sebuah portal memberikanta online memberikankut ini:
Dalam ilustrasi di atas, ditulis antara 'Pelakor' dan 'Istri Sah'. Jadi, seolah-olah, pelakor yaitu lawan kata alias antonim dari 'istri sah'. Maka, sanggup disimpulkan bahwa 'pelakor' mempunyai sinonim 'selingkuhan' bahkan bisa jadi disebut 'istri tidak sah'.
Lalu, apakah benar bahwa pelakor itu artinya 'selingkuhan' dan 'istri tidak sah'? Menurut aku arti pelakor yang demikian kurang tepat. Sesuai dengan arti dalam kepanjangannya, pelakor yaitu perebut laki orang, atau perempuan perebut suami orang. Tapi bukan selingkuhan. Bukan pula 'istri tidak sah'.
Selingkuhan yaitu orang yang ditutupi keberadaannya tapi masih menjalin hubungan. Maksudnya begini, seorang suami sudah mempunyai istri, tapi mempunyai selingkuhan. Memang sebagian cintanya direbut, tapi si suami masih menjadi suami bagi istrinya, tanpa meninggalkan si istri.
Sementara kalau disebut lawan dari istri yang sah, berarti istri yang tidak sah, belum tentu juga. Istri sah bisa dipengertian dan penjelasani dari dua sisi, dari aturan perkawinan negara juga dari aturan perkawinan agama. Jika sebuah pernikahan dicatatkan di kantor urusan agama, maka itu yaitu istri sah. Begitu pula seorang istri kedua, ketiga, keempat, atau selingkuhan kalau dicatatkan di KUA maka itu istri sah, meskipun juga disebut pelakor.
Selanjutnya, istri hanya satu pun, kalau tidak dicatatkan di KUA, dan tidak melalui janji nikah, melainkan hanya hidup bersama dan berkeluarga, juga bisa disebut istri tidak sah. Apakah pasangan suami istri yang begini bisa disebut sebagai pelakor? Jika pelakor artinya yaitu istri tidak sah.
Pelakor, berdasarkan irit saya, yaitu seorang perempuan yang dengan sengaja menyayangi suami orang. Kemudian, si suami meninggalkan istri pertamanya kemudian menentukan hidup dan menjadi suami orang lain.
Entahlah, yang terang pelakor dan selingkuhan itu sama. Sama-sama menyakitkan bagi keluarga dan istri sah yang pertama. Sekali lagi, jangan hingga ada pelakor di antara kita.
Bukan duduk perkara siapa pelakornya, bukan duduk perkara korban pelakornya? Karena blog ini yaitu blog bahasa tentu pelakor dijelaskan dari segi bahasa. Yang menjadi duduk perkara (menurut saya) yaitu pelakor diantonimkan dengan 'istri sah'.
Hal ini tampak dalam ilustrasi foto sebuah portal memberikanta online memberikankut ini:
 |
| pelakor | sumber gambar: style.tribunnews.com |
Lalu, apakah benar bahwa pelakor itu artinya 'selingkuhan' dan 'istri tidak sah'? Menurut aku arti pelakor yang demikian kurang tepat. Sesuai dengan arti dalam kepanjangannya, pelakor yaitu perebut laki orang, atau perempuan perebut suami orang. Tapi bukan selingkuhan. Bukan pula 'istri tidak sah'.
Selingkuhan yaitu orang yang ditutupi keberadaannya tapi masih menjalin hubungan. Maksudnya begini, seorang suami sudah mempunyai istri, tapi mempunyai selingkuhan. Memang sebagian cintanya direbut, tapi si suami masih menjadi suami bagi istrinya, tanpa meninggalkan si istri.
Sementara kalau disebut lawan dari istri yang sah, berarti istri yang tidak sah, belum tentu juga. Istri sah bisa dipengertian dan penjelasani dari dua sisi, dari aturan perkawinan negara juga dari aturan perkawinan agama. Jika sebuah pernikahan dicatatkan di kantor urusan agama, maka itu yaitu istri sah. Begitu pula seorang istri kedua, ketiga, keempat, atau selingkuhan kalau dicatatkan di KUA maka itu istri sah, meskipun juga disebut pelakor.
Selanjutnya, istri hanya satu pun, kalau tidak dicatatkan di KUA, dan tidak melalui janji nikah, melainkan hanya hidup bersama dan berkeluarga, juga bisa disebut istri tidak sah. Apakah pasangan suami istri yang begini bisa disebut sebagai pelakor? Jika pelakor artinya yaitu istri tidak sah.
Pelakor, berdasarkan irit saya, yaitu seorang perempuan yang dengan sengaja menyayangi suami orang. Kemudian, si suami meninggalkan istri pertamanya kemudian menentukan hidup dan menjadi suami orang lain.
Entahlah, yang terang pelakor dan selingkuhan itu sama. Sama-sama menyakitkan bagi keluarga dan istri sah yang pertama. Sekali lagi, jangan hingga ada pelakor di antara kita.
Advertisement