'/> Analisis Makna Dan Permainan Kata Puisi Kamus Kecil Karya Joko Pinurbo -->

Info Populer 2022

Analisis Makna Dan Permainan Kata Puisi Kamus Kecil Karya Joko Pinurbo

Analisis Makna Dan Permainan Kata Puisi Kamus Kecil Karya Joko Pinurbo
Analisis Makna Dan Permainan Kata Puisi Kamus Kecil Karya Joko Pinurbo
Siapa tidak kenal Joko Pinurbo. Salah satu penyair ternama Indonesia yang masih berkarya sampai kini. Karya-karya puisi Joko Pinurbo tidak hanya memberikansi pengertian dan klarifikasi yang sangat dalam. Keluasan dan keluwesan pilihan katanya sangat menarik hati untuk dibaca dan dibaca lagi. Karya puisi Joko Pinurbo juga sangat menarik hati untuk dianalisis.

Salah satu Puisi karya Joko Pinurbo yang sangat menarik hati untuk dipahamai dan dianaisis yaitu yang berjudul Kamus Kecil. Dalam puisi Kamus kecil ini Joko Pinurbo seakan mencoba untuk merangkai sebuah kamus yang memberikansi kata dengan bentuk yang seolah-olah tapi saling berhubungan.

Sebelum kita bahas ludang kecepeh lanjut ihwal pengertian dan klarifikasi dan pilihan katanya, ada baiknya kita baca terludang kecepeh berlalu dan silam teks puisi tidak ada yang kurang karya Joko Pinurbo yang berjudul 'Kamus Kecil' memberikankut ini:

Kamus Kecil karya Joko Pinurbo

Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia yang arif dan lucu
Walau kadang rumit dan membingungkan
Ia mengajari saya cara mengarang ilmu

Sehingga saya tahu
Bahwa sumber segala cerita yaitu kasih
Bahwa ingin berawal dari angan
Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba
Bahwa segala yang baik akan berbiak
Bahwa orang ramah tidak memperringan dan sepele marah
Bahwa untuk menjadi gagah kau harus menjadi gigih
Bahwa seorang bintang harus tahan banting
Bahwa orang ludang kecepeh takut kepada hantu keberat sebelah kepada Tuhan
Bahwa pemurung tidak pernah merasa gembira
Sedangkan pemulung tidak pelnah merasa gembila
Bahwa orang frustasi suka memanggil asu
Bahwa pengecap memang pintar berdalih
Bahwa kelewat paham bisa berakibat hampa
Bahwa amin yang terbuat dari keyakinan mengakibatkan kau merasa aman

Bahasa Indonesiaku yang gundah
Membawaku ke sebuah paragraf yang merindukan wangi tubuhmu
Malam merangkai kita menjadi kalimat beragam yang hangat
Dimana kau induk kalimat dan saya anak kalimat
Knorma dan sopan santun induk kalimat bilang pulang
Anak kalimat paham
Bahwa pulang yaitu masuk ke dalam palung
Ruang penuh raung
Segala kenang tertidur di dalam kening
Knorma dan sopan santun balasannya matamu mati
Kita sudah menjadi kalimat tunggal
Yang ingin tinggal
Dan berharap tak ada yang bakal tanggal

Dalam puisi di atas, terperinci ada aneka macam permainan kata-kata dengan suara yang seolah-olah tapi berbeda pengertian dan penjelasan, akan tetapi masing-masing kata yang berbeda itu mempunyai kekerabatan pengertian dan klarifikasi dengan kata yang mirip. 

Mari kita kupas satu-persatu kata yang mempunyai kemiripan bunyi, yang dirangkai menjadi puisi dalam Kamus Kecil karya Joko Pinurbo di atas. 

Pada bab awal puis Kamus Kecil, Joko Pinurbo telah menyebutkan bahwa bahasa Indonsia yaitu bahasa yang rumit dan lucu.

Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia yang arif dan lucu
Walau kadang rumit dan membingungkan

Mengapa bahasa Indonesia membingungkan. Coba saja kita telaah beberapa pola memberikankut ini. Orang Indonesia telanjur terbiasa menyebut praktek dan apotik padahal yang benar yaitu praktik dan apotek. Di satu sisi, ada peluluhan k dalam mengirim dengan kata dasar kirim, tapi ada bentuk mengkaji dari kata dasar kaji juga ada bentuk mengaji padahal dari kata dasar yang sama. Coba, kadang memang rumit dan membingungkan. 

Akan tetapi, terlepas dari itu tiruan, Joko Pinurbo menyebutkan bahwa, Bahasa Indonesia Ia mengajari saya cara mengarang ilmu. 

Sehingga saya tahu
Bahwa sumber segala cerita yaitu kasih
Bahwa ingin berawal dari angan
Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba
Bahwa segala yang baik akan berbiak
Bahwa orang ramah tidak memperringan dan sepele marah
Bahwa untuk menjadi gagah kau harus menjadi gigih
Bahwa seorang bintang harus tahan banting
Bahwa orang ludang kecepeh takut kepada hantu keberat sebelah kepada Tuhan

Dalam rangkaian larik-larik di atas, masing-masing ada kata dengan suara yang mirip, dan mempunyai kekerabatan pengertian dan klarifikasi yang sangat erat. Ada kekerabatan yang saling mendukung, ada pula kekerabatan yang saling berlawanan. Contoh kekerabatan yang salaing mendukung alias selaras antara kata kisah dan kasih. ibu dan iba, ingin dan angan. 

Ada pula kekerabatan syarat, contohnya kata gagah dan gigih. Untuk menjadi gagah harus gigih, berarti gagah salah satu syaratnya yaitu gigih. Begitu pula dengan bintang. Untuk disebut bintang atau menjadi orang besar, harus bisa menjadi tahan banting. Baik ketika proses menjadi atau knorma dan sopan santun sudah menjadi orang yang besar.

Ada pula kekerabatan yang berlawanan, yaitu kata marah antonimnya yaitu ramah. Juga ada kata Tuhan yang disandingkan dengan lawannya yaitu hantu. 

Bahwa pemurung tidak pernah merasa gembira
Sedangkan pemulung tidak pelnah merasa gembila
Bahwa orang frustasi suka memanggil asu

Dalam bab ini, Joko pinurbo sedang mengajak bercanda. Ia ingin menyampaikan bahwa pemulung itu sering menjadi pemurung. Intinya orang yang kesusahan. Jika pemurung tidak gembira, maka pemulung tidak gembila. Intinya itu kan sama saja. Dia hanya sok cedal. Begitu juga dengan umpatan asu. Asu yaitu bahasa Jawa yang artinya sama dengan anjing. Dan, orang yang mengumpat hanyalah orang-orang yang putus asa. Bukan orang yang optimis.

Bahwa pengecap memang pintar berdalih
Bahwa kelewat paham bisa berakibat hampa
Bahwa amin yang terbuat dari keyakinan mengakibatkan kau merasa aman

Lidah, alias verbal memang dipakai untuk berdalih. Berdalih sama halnya dengan berkilah. Begitupun dengan paham yang kelewat, maksudnya yaitu telah memahami, maka tiruana akan terasa hampa, tidak akan berkoar-koar. Pun begitu dengan 'amin' maksudnya rasa syukur yang didasari rasa keyakinan atau percaya kepada Tuhan maka akan menumbuhkan rasa kondusif dan tenteram dalam jiwa.

Pada dasarnya, setiap bahasa di dunia mempunyai kermiripan pengertian dan klarifikasi dan pembentukan kata yang semacam ini. Misalnya saja dalam bahasa Arab, ada doa ya muqallibal qulub tsabbitna ala dinik. Kata dasar antara muqalliba dan qulub adalah sama. Ada yang berpengertian dan klarifikasi hati ada yang berpengertian dan klarifikasi mengubah. Jadi, hati itu memperringan dan sepele dibolak balik, kadang jadi baik kadang tidak baik. Mirim kan antara lidah dan dalih, murka dan ramah.

Mengutip ucapan dari Joko Pinurbo, Selamat menunaikan ibadah puisi!
Advertisement

Iklan Sidebar